Senin, Juni 01, 2009

“SAMPAH”

Di pagi yang cerah,selasa pagi,..seperti biasa sarasehan rutin kost tsaqofi firdaus dimulai.Baca al-Qur’an,pembacaan hadist , tausyiah dan agenda inti sarasehan pun dah terlaksana.Tetapi tiba-tiba…gedebug..brug..kami dikagetkan dengan sebuah suara yang muncul di balkon lantai dua tsaqofi,apa ada yang jatuh ya?..ternyata bukan, kita dapat pengembalian sisa-sisa hasil kerja bakti dua pekan yang lalu yang masih kita titipkan di loteng Tsaqofi depan,eh ..ternyata mengaganggu mereka juga”.Sory prend,belum sempat buang.”.^_^

Beberapa karung plastik yang berisi pakian basah dan menjamur,alias gombal-gombal,dilemparkan kembali ke balkon tsaqofi firdaus.Anak-anak tsaqofi langsung….Ya salah kita juga sih gak langsung dibuang,coz niat kita dijemur dulu biar gak bau banget..he..he (ngeles).

Kemarin aja waktu bersihin baju-baju itu,hweek luar biasa baunya..kaya comberan dan kost jadi kaya kolam lele,..bau banget.Soalnya pakaian itu dah berbulan –bulan,numpuk dibawah tandon air gak ada yang ngambil,mungkin salah satunya peninggalan penghuni kost yang dulu atau boleh jadi milik penduduk tsaqofi tapi gak pada mau ngaku, nggak mau nyuci karena dah terlanjur basah dan menjamur.Padahal bajunya nya bagus-bagus lho,tapi apa daya dah menjamur.

Kawan..mungkin fenomena ini terjadi bukan hanya di kost tsaqofi aja.Banyak diantara kita yang bajunya kena noda sedikit, kotor dikit lalu buang dah gak mau makai lagi.Toh mungkin anda bisa beli lagi baju bermerek yang mahal di Matahari atau yang lainnya,mungkin itu yang ada dipikiran kita.Bukan hanya baju..barang-barang kita yang lain pun boleh jadi seperti itu…sepatu robek dikit gak mau pake,buku kucel dikit dibuang,sarung,selimut,atau yang lainnya.

Sejenak saya berpikir,…alangkah egoisnya kita ya…barang rusak dikit buang..bosen beli lagi yang baru,sepatu gonta-ganti,baju ?beli yang bermerek tiap bulan,Di sisi lain..saudara-saudara kita korban banjir,sangat membutuhkan itu semua,para gelandangan dijalan raya, anak-anak pengamen, alih-alih mau beli baju baru,buat makan aja susah bung!

Sempat saya mengelus dada, malu..karena tidak bisa berbuat banyak…ketika buang sampah yang berisi plastic,baju bekas, kertas-kertas bekas, yang kita anggap”sampah”, tapi ketika saya buang ditempat pembuangan sampah sudah ada bapak-bapak yang menunggu kita.”Sampah” bagi mereka adalah sebuah rejeki,penyambung hidup keluarga mereka.Dengan telaten dan tak memperdulikan bau busuk di sekelilingnya mereka dengan sabar menyortir,memilah-milahkan sampah-sampah itu untuk dijual kembali,kadangkala jika masih ada barang yang bagus..mereka pakai sendiri.Diri ini cuma bisa tertunduk malu,betapa egoisnya kita..baju robek dikit kita dah mengeluh, bosen kita buang beli yang baru .Sementara di sini , di tempat pembuangan sampah ini..barang yang kita anggap”sampah”,tidak berharga, menjadi suatu barang yang berarti buat mereka.Betapa seringnya kita menganggap sesuatu yang remeh ternyata bernilai.Betapa seringnya kita menganggap sesuatu tidak bermanfaat bagi kita, namun sangat dibutuhkan orang lain.Betapa seringnya kita lalai dan lupa bersyukur atas karunia-Nya.

Ya Allah ampunilah kami dan golongkanlah kami dalam golongan orang-orang yang senantiasa bersyukur atas nikmat-Mu.Amin.