Selasa, Juni 02, 2009

HATI-HATI KALAU NAIK MOTOR

“Ah..sungguh luar biasa bulan Desember Tahun ini, Hampir tiap hari hujan”. Alhamdulillah Allah masih berkenan menurunkan hujan pada kita, semoga hujan ini hujan yang bermanfaat “ gumamku dalam hati. Bulan desember tahun ini memang hujannya deras, banyak musibah banjir yang menimpa negeri ini. Baru saja waktu itu kami melihat berita di TV, kota Solo tercinta juga terendam banjir.

Hari itu aku memang masih dirumah bersama keluargaku, rencananya hari itu aku mau berangkat balik Ke Solo, dikarenakan ada beberapa hal yang harus ku kerjakan, dua hari lagi aku ada agenda rapat formatur dari sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa yang aku ikuti dikampus, kami harus segera menyusun kepengurusan baru. Di samping itu besok malam adalah malam pertama aku ngaji bersama guru ngajiku yang baru, ya malam pertama gitu deh…

Siang itu aku mulai bersiap-siap , menyaiapkan barang-barang, mengecek motor, bersegera mau berangkat ke solo yang jaraknya dari rumah ku sekitar 80an km, kira-kira perjalanan santai membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Sempat ibuku khawatir waktu itu, pulang besok sajalah, kan musim hujan?..tapi waktu itu kuputuskan untuk tetap pulang di hari itu.Akhirnya ibuku pun mengijinkan.

Bismillah ..setelah berpamitan dengan keluarga, motorpun aku hidupkan,…motor smash biru pinjaman dari orang tua yang menemani hari-hariku di kampus UNS solo.

Perjalananku lancar-lancar saja….Hingga sampailah pada suatu belokan”ciiit…..gubrak….” innalillahi wa inna ilaihi roji’un, ya aku terjatuh karena mau menyalip mobil di depanku tetapi jalan licin…..Alhamdulillah diriku gak apa-apa, dan juga gak lecet..Cuma celanaku kotor dan robek sedikit.Ku mencoba untuk bangkit..kuangkat motor, dan kupinggirkan sebentar. Waduh..ternyata motorku ringsek bagian depan..bagian slebor menekan ke ban depan..sehingga ban sulit untuk berputar, stang agak bengkok sedikit..spion pecah…..Masih bisa jalan nggak ya?akupun mulai memaksakan motorku untuk bisa berjalan lagi..paling tidak sampai menemukan bengkel terdekat…sempat ku bertanya pada penduduk yang lagi cari rumput tentang bengkel motor, katanya sekitar 1 km lagi ada bengkel

Kupaksakan motorku untuk terus melaju, hingga sampailah ke sebuah bengkel di kecamatan Sidoharjo…”Kenapa dik? Habis jatuh ya? Iya pak habis jatuh, tolong diperbaiki pak, paling nggak biar bias jalan lagi” pintaku…Sang bapak pun mengutak –atik motorku..aku pun menunggu lama, sejenak ku merenung..alhamdulillah Cuma motorku yang rusak aku gak terluka sedikitpun..Cuma sedikit nyeri di kaki. Padahal perjalananku belum nyampai ke km 40, masih sekitar 60an km lagi menuju solo.

Alhamdulillah motorku bias jalan, setelah membayar ongkosnya ke bapak itu aku memutuskan untuk terus melanjutkan perjalanan ke solo. Kali ini ku pacu motorku dengan kecepatan standar, maklum habis jatuh..dan motornya juga jadi gak enak dinaiki,…sesampainya di kota wonogiri…ciiiiit….aku teringat aku belum beli oleh –oleh khas daerah untuk teman-temanku di formatur, karena berhubung pada pulang ke daerahnya masing –masing maka mereka ku minta membawa jajanan khas daerah mereka. Aku pun mencari panganan khas wonogiri, kira-kira apa ya? Mete? Wah mahal ki..he.he, akhirnya kubelikan beberapa bungkus Geti, makanan yang terbuat dari wijen.

Setelah itu kupacu lagi motorku, dengan kecepatan standar dan lebih berhati-hati.Sesampainya di terminal sukoharjo , kuputuskan untuk ambil jalur kanan lewat jalur Bekonang. Selama perjalanan ku melihat sisa-sisa lumpur yang masih belum mengering,..air-air sisa banjir yang masih mengalir..dan beberapa masyarakat yang kerja bakti membersihkan lingkungannya. Aku pun naik motor dengan pelan-pelan, disamping jalannya licin, juga banyak orang yang berlalu –lalang.

Hingga tibalah aku di daerah mojolaban…entah kenapa…tiba-tiba..ciit sreeeetttt gubrak…Inna lillahi wa innailaihi roji’un, aku terjatuh untuk kedua kalinya, padahal aku mengendarai motor dengan pelan dan juga tidak ingin menyalip apapun. Beberapa orang segera menolongku….” Gak apa-apa mas? Gak apa-apa pak, jawabku…” Jalannya emang licin mas,tadi juga banyak orang yang terjatuh”. Kulihat kembali motorku ..bagian kaca lampu depan hancur, spion pecah semua , pijakkan kaki bengkung, sayap motor pecah….Setelah itu ku lihat diriku..tes-tes kali ini darah segar mengucur dari kaki dan tanganku..kaki kanan memang kelihatan terluka..tapi aku masih bisa berdiri. Ku putuskan lagi untuk terus melanjutkan perjalanan..tinggal beberapa kilometer lagi menuju kost.

Dengan menahan sakit aku memacu kembali motorku yang dah jatuh dua kali. Kupaksakan motorku untuk terus melaju. Alhamdulillah sampai juga aku dikost. Segera saja setelah itu aku minta temanku untuk mengantarkan aku ke apotik beli perban dan obat-obat lainnya. Alhmdulillah aku masih bersyukur diberikan keselamatan dan perlindungan oleh Allah.

*****

Kawan, kejadian seperti ini mungkin juga pernah Anda alami. Anda melakukan perjalanan dengan mengendarai motor, sudah berusaha hati- hati tapi tetap juga jatuh. Seperti itulah hidup kita, pada hakikatnya kita di dunia sedang melakukan perjalanan, hanya sekedar mampir ngombe,mencari bekal untuk meneruskan ke perjalanan berikutnya. Tapi jika kita gagal menjalani perjalanan di dunia ini, gagal mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk kehidupan kita setelah mati, maka tentulah kita akan menyesal dan mungkin kehidupan kita setelah di dunia akan sengsara. Kita semua adalah musafir, yang hanya berhenti sejenak di dunia untuk mencari bekal. Kita juga harus berhati-hati bukan hanya di awal perjalanan tapi sepanjang perjalanan kita harus tetap berhati-hati dan waspada, kalau tidak kita akan jatuh dengan godaan-godaan keimanan yang kapan saja menyerang kita. Kadangkala iman kita naik dan turun, …betapa banyaknya orang yang sewaktu mudanya taat beribadah..tetapi menjelang kematiannya malah dia murtad,…betapa banyaknya orang yang di pagi hari masih beriman..tetapi sore harinya murtad. Ternyata tidak cukup hati-hati saja untuk menempuh perjalanan ini. Tapi kita juga butuh Allah, Dzat yang maha membolak-balikkahn hati.” Wahai Robb yang maha membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati ini dalam agama dan ketaatan ke pada-Mu’.amin

Kawan..berhati-hatilah ketika Anda naik motor, berhati-hatilah juga dalam menjalani hidup ini, godaan itu dapat datang kapan saja, entah di awal, ditengah ataupun menjelang akhir. Mari kita senantisa menambah ketaqwaan kita kepada Allah..agar kita terhindar dari duri-duri godaan keimanan yang siap menggelincirkan kita dari jalan-Nya.