Senin, Juni 01, 2009

Air...oh Air….

Waktu menunjukkan jam tiga pagi,..suasana di kost pun masih sepi..masih pada tidur,..walaupun ada beberapa yang sudah bangun..Pagi itu, bangun tidur..bermaksud bersegera kekamar mandi (karena emang kebelet)…eh ternyata..di bak ,airnya habis…kran pun dicoba di buka dan..tes..tes, hanya muncul beberapa tetes air,.yaah..ternyata air di tandon telah habis…..saklar jet pumph alias sanyo pun dinyalakan (walaupun merek nya kayaknya bukan sanyo). Dan ngenggggg…ngengggg .Yes ..sanyo nya hidup…tapi kok Cuma..ngennng..ngenng aja, wah beruntung..ternyata airnya gak mau keluar…terpaksa deh melompat loteng n numpang di kamar mandi kost tsaqofi depan..dan leganya..…

Ya beginilah kost Tsaqofi Firdaus, walaupun dibawahnya mengalir air di sumur-sumur (bukan di sungai-sungai lho) ..tapi airnya gak sampe ke atas.Dah beberapa kali kami ganti jet pumph,..tapi juga sering rusak…Tandon pun telah dibeli..tapi air satu tandon tak cukup untuk persediaan kebutuhan air bagi seluruh penghuni kost,..paling Cuma cukup untuk mandi beberapa orang aja, padahal penduduk di kost Tsaqofi Firdaus ada 25 nan orang…

Apalgi musim hujan kaya begini, kami malah sering kesulitan mendapatkan air, coz sanyo sering trouble kalo musim hujan.Perlu perjuangan keras untuk menyalakan sanyo biar airnya bisa naik ke atas.Kami sering menyebutnya dengan “MANCING SANYO”..Langkah pertama adalah membuka penutup sumur yang super berat coz terbuat dari cor-coran semen, satu orang kadang nggak kuat, kecuali bagi yang punya tenaga –tenaga kuli.(he,..luar biasa…tenaganya roso-rosa).Setelah penutup sumur di buka..wuih ngeri ..sumurnya dalem man! Kayak sumur lubang buaya!..n gelap.Langkah berikutnya adalah membuka peralon, putar kanan putar kiri, perlu tenaga juga,coz juga licin.Langkah ketiga adalah ambil beberapa gayung air lalu masukkan ke peralon,.lalu sambungkan lagi peralonnya.Langkah berikutnya..coba.. nyalakan saklarnya.Ngennng…ngengr…grujuk..grujuk…Yes…air nya pun mengalir ke tandon.Tidak hanya berhenti di situ prosesnya,..kami juga harus mengembalikan penutup sumur yang berat tadi..ya biar tidak ada yang kecemplung sumur jika ngigau..tidur sambil jalan (emang ada? Gak ada lho) ..ya demi keamanan aja…

Butuh perjuangan memang ..untuk mendapatkan air…Tapi kami semua masih bersyukur kepada Allah, kami masih diberikan kemudahan untuk mendapatkan air, hanya sebatas “mancing sanyo”. Kami bersyukur, dibandingkan dengan saudara-saudara kami, yang di daerah yang mengalami kekeringan berkepanjangan, yang mungkin sangat susah mendapatkan beberapa tetes air sebatas untuk minum,minum aja susah apalagi mandi…begitu juga kami sangat bersukur atas kemudahan ini, dibandingkan saudara-saudara kami yang terkena musibah banjir, yang kesulitan mendapatkan air bersih,..kami sangat bersyukur,..karena diluar sana masih banyak orang yang harus membayar mahal untuk mendapatkan setetes air untuk minum .Air ..oh ..air.. Terimakasih Ya Allah atas nikmat-Mu.