Selasa, Desember 22, 2009

BATU-BATU SURGA

Sore itu, seperti biasa, menjelang berbuka puasa saya dengan teman saya pergi keluar untuk mencari hidangan berbuka. Warung bu Annisa di depan BNI menjadi tujuan kami. Motor pun distarter..dan beberapa saat kemudian kami pun sampai di warung itu.

Sambil menunggu adzan maghrib, kami pun duduk lesehan di tikar yang telah disediakan,..memang bulan itu bukanlah bulan puasa, so pembeli lain pun juga banyak, kami harus menunggu antrian. Sambil ngobrol dengan teman, menikmati senja di kota bengawan, sambil melihat kendaran yang berlalu lalang di jalan .

Di tengah asyiknya kami mengobrol, minuman pesanan telah datang..beberapa saat kemudian pesanan makanan datang menyusul. Kami biasanya sering pesan tempe penyet, kadang ayam kadang juga lele bakar ditambah sedikit trancam…maknyus rasanya maknyus harganya, cocok untuk kantong mahasiswa.

Beberapa saat kemudian, adzan pun telah terdengar…suara-suara penyeru itu telah menggema di bumi bengawan ini, kami pun berdoa sejenak dan sruput..aah segarnya tenggorokan ini dibasahi beberapa teguk air. kami pun melanjutkan untuk menyantap hidangan berbuka yang telah kami pesan. Ehm Alhamdulillah ..nikmat Allah yang luar biasa bisa makan dengan menu seperti ini.

Beberapa saat kemudian, masih sambil makan, pandanganku tertuju kepada sesosok pria tua yang menghentikan sepeda onthelnya…ciit…sheet..sepeda jengki tua itu pun diparkirnya di pinggir jalan, dia pun langsung turun dan berjalan kesuatu tempat didekatnya. Bapak tua itu terlihat membungkuk mengambil sesuatu lalu membuangya. Subhanallah, ternyata beliau mengambil batu yang ada di jalan raya, yang boleh jadi batu itu bisa membahayakan para pengguna jalan lainnya. Setelah menyingkirkan batu itu diapun segera melanjutkan perjalanannya. Dan ketika ku tatap wajahnya, dia pun tersenyum dan kelihatan sangat bahagia

##################

Sahabat, luar biasa bukan apa yang dilakukan oleh bapak tadi? Ya ..menyingkirkan sebuah batu yang dia anggap akan membahayakan pengguna jalan yang lain. Begitu banyak orang yang lewat jalan itu, dari yang masih muda, anak-anak, pejabat, sopir, mahasiswa, akan tetapi hanya bapak tua itu yang tergerak hatinya untuk menyingkirkan batu di jalan. Memang terlihat sepele dan hanya sebuah kebaikan kecil, tapi saya yakin bahwa Allah Maha Adil, Allah akan membalas kebaikan walaupun kecil. Senyum bahagia bapak itu sungguh menentramkan, seolah-olah dia sangat bahagia mampu melaksanakan sebuah kebaikan walaupun kecil. Boleh jadi, kelak di akherat batu-batu itu akan besakasi dan menyelamatkan bapak tua itu dari neraka, atau membawanya masuk ke surga-Nya dengan ijin Sang Maha Kuasa. Kita tidak pernah tahu dengan amalan apa Allah akan ridho dan mencintai kita. Boleh jadi amalan-amalan kecil yang diremehkan seperti ini mampu mendatangkan keridhoaan Allah ketika dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena-Nya. Boleh jadi juga amlan-amalan yang kelihatan besar, menguras energi dan waktu menjadi sia-sia dikarenakan kekotoran niat kita. Ya Allah….diri ini malu kepada –Mu, diri ini malu..karena terlalu banyak kesempatan beramal baik berlalu begitu saja. Semoga diri ini diberikan kekuatan & kesempatan untuk senantiasa melaksanakan kebaikan walaupun kecil dan semoga bapak tua itu mendapatkan balasan yang baik atas kebaikan yang telah dia lakukan..dan kelak batu-batu itu pun boleh jadi akan bersaksi untuknya. Wallahua’lam bi showab